Di zaman modern seperti sekarang ini, banyak kita jumpai berbagai macam alat-alat elektronik yang dapat mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti lemari es, televisi, mesin cuci, komputer, pendingin ruangan dan lain-lain. Tentunya masing-masing alat tersebut memiliki fungsi yang sesuai dengan penggunaannya. Kita juga tahu bahwa setiap hari manusia selalu membuat inovasi terhadap alat-alat tersebut. Inovasi ini bertujuan untuk lebih memudahkan manusia dalam melakukan semua pekerjaannya.
Inovasi ini berlaku untuk segala macam peralatan, dan yang paling sering mengalami perubahan karena inovasi adalah alat-alat elektronik tadi. Kita ambil contoh yang paling mudah yaitu komputer. Dulu pada awal tahun 2000an kita mengenal sebuah komputer dalam bentuk desktop atau ditaruh dimeja dengan keyboard dan mouse terletak secara terpisah.
Namun pada tahun 2005an komputer yang seperti itu sudah jarang digunakan, karena orang lebih beralih ke laptop yang lebih ringkas dan mudah dibawa kemana-mana. Tapi ditahun 2010 popularitas laptop juga berkurang setelah munculnya kompoter tablet yang hanya didominasi touchscreen atau layar sentuh. Hal ini menunjukkan bahwa alat-alat elektronik akan selalu berubah setiap waktunya. Termasuk mesin absensi.
Sebentar, mengapa mesin absensi juga bisa dikatakan sebagai alat elektronik? Jawabannya terletak di kata depan kata tersebut yaitu mesin. Kita tahu bahwa yang namanya mesin akan identik dengan serba elektronik. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa peralatan elektronik akan berubah seiring berjalannya waktu maka hal ini pula yang terjadi dengan mesin absensi. Dahulu pada saat kita masih duduk di bangku sekolah, ibu bapak guru kita akan memanggil nama kita untuk presensi. Saat nama kita dipanggil, maka kita mengacungkan jari telunjuk kita sembari mengucap hadir kepada guru. Namun sekarang hal ini tidak diperlukan dengan hadirnya mesin absensi digital. Sekarang kita tidak perlu menunggu nama kita dipanggil atau mengacungkan jari, karena dengan hadirnya mesin ini kita hanya cukup meletakkan ibu jari kita di mesin scanner maka secara otomatis kehadiran kita akan dicatat oleh si mesin. Cukup praktis bukan?
Memang belum semua sekolah menggunakan mesin ini. Selain harga mesin yang tidak murah, pemasangannya pun tidak semudah yang kita kira. Di Indonesia sendiri, masih banyak sekolah yang jarang sekali mempunyai aliran listrik yang memadai. Jadi penggunaan mesin ini masih sangat terbatas yaitu hanya digunakan di sekolah-sekolah yang berorientasi swasta dan rata-rata berada di daerah perkotaan. Tentunya kita semua berharap agar inovasi alat-alat elektronik seperti ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, tidak hanya mengenai mesin absensi ini namun juga peralatan yang lain pula.